MAKALAH - RITUAL DAN INSTITUSI DALAM ISLAM | Manajemen Pendidikan
RITUAL DAN INSTITUSI
DALAM ISLAM
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
PENGANTAR STUDI ISLAM
Dosen Pengampu : Tasripin M. Pd.I
Disusun Oleh :
Siti Shofiyatun Niswah
Tia Pratiwi
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM GROBOGAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul“Ritual dan Institusi dalam Islam”
Makalah ini mencakup tentang informasi yang berhubungan norma-norma, unsur, dan fungsi institusi. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat kepada pembaca.Agar kita sebagai mahasiswa/mahasiswi yang mengaku mencintai Rosulullah s.a.w da Allah s.w.t tidak meninggalkan teladan Rosulullah s.a.w sebagai guru terbaik yang patut kita contoh untuk menerapkan pendidikan dalam kajian tema ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Purwodadi, 28 Oktober 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul....................................................................................................... i
Kata Pengantar...................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah
i. Batasan Masalah.............................................................................. 2
ii. Rumusan Masalah............................................................................ 3
C. Tujuan Penulisan....................................................................................... 3
Bab II Pembahasan
A. Pengertia Ritual dalam Perspektif Sosiologi....................................... 4
B. Pengertian Ritual Islam....................................................................... 7
C. Pengertian Institusi.............................................................................. 9
D. Pengertian Institusi Islam.................................................................... 10
E. Fungsi dan Unsur Institusi dalam Islam.............................................. 13
Bab III Penutup
A. Kesimpulan................................................................................................ 15
B. Saran.......................................................................................................... 16
Daftar Pustaka....................................................................................................... 17
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya semua agama tentulah memiliki suatu ajaran yang terkait dengan hal-hal yang bersifat sakral, sehingga muncullah istilah “Ritual” yang merupakan sebuah tindakan yang dapat memepererat hubungan antara pelaku dengan obyek dianggap suci. Akan tetapi dalam pengimpelementasinya tidak sedikit yang dinilai masih kurang, apakah hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang arti dan definisi ritual yang sebenarnya, atau adanya penyebab lain yang dapat memunculkan sosok individu yang selalu ingin tampil instan tanpa mempedulikan dan mempraktekkan ritual yang menjadi sarana pokok untuk memperkokoh hubungan pelaku dengan obyek yang dianggap dalam agamanya.
Dalam kepustakaan sosiologi di tanah air kita terdapat beberapa istilah yang berhubungan dengan lembaga sosial atau lembaga kemasyarakatan. Istilah lembaga kemasyarakatan merupakan terjemahan dari istilah asing social institution. Namun untuk menentukan padanan yang tepat dalam bahasa Indonesia mengenai social institution ini, para pakar ilmu-ilmu sosial belum dapat kata sepakat. Ada yang mengatakan bahwa padanan yang tepat untuk istilah tersebut adalah pranata sosial. Karena ia menunjukan pada adanya unsur-unsur yang mengatur tingkah laku para anggota masyarakat. Menurut Koentjaraningrat pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas manusia untuk memnuhi berbagai kebutuhan khusus mereka dalam masyarakat. Menurut pengertian ini, lembaga adalah sistem tata kelakuan atau norma-norma untuk memenuhi kebutuhan.
Padanan lain yang diusulkan oleh ahli ilmu sosial adalah bangunan sosial(terjemahan dari soziale gebilde dalam bahasa jerman). Istilah ini jelas menggambarkan bentuk dan susunan social institution itu. Dari uraian di atas tampak bahwa istilah lembaga mengandung dua pengertian: pertama adalah pranata yang mengandung arti norma atau sistem, kedua adalahbangunan.
Sebagai warga Negara yang percaya dan menganut suatu agama tentulah kiranya kita harus mengetahui dan mempelajari tentang hal-hal yang terkait dengan masalah agama itu sendiri, seperti Ritual dan Institusi Islam. Sehingga dengan demikian diharapkan tidak adanya lagi fenomena-fenomena yang sudah menjamur seperti islam ktp dan lain sebagainya.Dalam makalah ini, kami ingin menjelaskan sedikit tentang apa itu Ritual dan Institusi Islam, dengan harapan dapat memberi kemanfaatan bagi kita semua, Amin.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
a) Batasan Masalah
Agar pembahasan “Ritual dan Institusi dalam Islam” tidak melebar dan sesuai dengan tema maka penulis membatasi masalah-masalah sebagai berikut:
1. Pengertia Ritual dalam Perspektif Sosiologi
2. Pengertian Ritual Islam
3. Pengertian Institusi
4. Pengertian Institusi Islam
5. Fungsi dan Unsur Institusi dalam Islam
b) Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi persoalan utama penelitian iniadalah “Ritual dan Institusi dalam Islam”. Dapat diajukan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Apa pengertian Ritual dalam Perspektif Sosiologi ?
2. Apa pengertian Ritual Islam ?
3. Apa pengertian Institusi?
4. Apa pengertian Institusi Islam ?
5. Apa saja Fungsi dan Unsur Institusi dalam Islam ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan kami membuat makalah ini agar pembaca maupun kami sendiri, dapat mengetahui arti dari “Ritual dan Institusi dalam Islam”. Sehingga kita dapat memetik arti penting pembahasan “Ritual dan Institusi dalam Islam” sehingga dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
BAB II
ISI
A. Pengertian Ritual dalam Perspektif Sosiologi
Semua agama mengenal ritual, salah satu tujuan pelaksanaan ritual adalah untuk pemeliharaan dan pelestarian kesakralan. Ritual juga merupakan tindakan yang memperkokoh hubungan pelaku dengan objek yang suci, dan memperkuat solidaritas kelompok yang menimbulkan rasa aman dan kuat mental.[1]
Ritual sendiri didefinisikan sebagai perilaku yang diatur secara ketat, dilakukan sesuai dengan ketentuan dan berbeda dengan perilaku sehari-hari, baik cara melakukannya maupun maknanya. Pendapat para ahli tentang Ritual :
1. Menurut Djamari (1993 : 36), ritual ditinjau dari dua segi, yaitu :
a) Tujuan ( makna )
1) Bersyukur kepada Tuhan.
2) Mendekatkan diri kepada Tuhan agar mendapatkan keselamatan dan rahmat.
3) Meminta ampun atas kesalahan.
b) Cara
1) Individual, seperti meditasi, bertapa dan yoga.
2) Kolektif (umum), seperti khutbah, shalat berjamaah dan haji.
2. Menurut Hormans, ritual berawal dari kecemasan dan membaginya menjadi dua tingkatan, yaitu :
a) Kecemasan primer yang melahirkan ritual primer. Ritual ini didefinisikan sebagai upacara yang bertujuan mengatasi kecemasan, meskipun tidak langsung berpengaruh terhadap tercapainya tujuan.
b) Kecemasan sekunder sebagai upacara penyucian untuk kompensasi kemungkinan kekeliruan dan kekurangan dalam ritual primer.
3. C. Antony Wallace, meninjau ritual dari segi jangkauannya yakni sebagai berikut :
a) Ritual sebagai teknologi, seperti upacara yang berhubungan dengan kegiatan pertanian dan perburuan.
b) Ritual sebagai terapi, seperti upacara untuk mengobati dan mencegah hal – hal yang tidak diinginkan.
c) Ritual sebagai ideologis – mitos dan ritual tergabung untuk mengendalikan suasana perasaan hati, nilai, sentimen dan perilaku untuk kelompok yang baik. Misal upacara inisiasi yang merupakan konfirmasi kelompok terhadap status, hak dan tanggung jawab yang baru.
d) Ritual sebagai penyelamatan (salvation), misalnya seseorang yang mempunyai pengalaman mistikal seolah – olah menjadi orang , ia berhubungan dengan kosmos yang juga mempengaruhi dunia profan.
e) Ritual sebagai revitalisasi. (penguatan atau penghidupan kembali) yang bertujuan untuk penyelamatan tetapi fokusnya masyarakat. Contohnya istighosah yang sering dilakukan warga NU.
B. Pengertian Ritual Islam
Secara umum ritual dapat dibedakan menjadi dua : ritual yang mempunyai dalil yang tegas dan eksplesif dalam Al-Quran dan sunnah, dan ritual yang tidak memiliki dalil, baik dalam Al-Quran maupun dalam sunnah. Salah satu contoh ritual bentuk pertama adalah shalat sedangkan contoh ritual kedua adalah marhaban, peringatan hari (bulan) kelahiran Nabi Muhammad Saw (mauluadan), dan tahlil.[2]
Selain perbedaan tersebut ritual dalam islam dapat ditinjau dari sudut tingkatan. Dari segi ini ritual dalam islam dapat dibedakan menjadi tiga : primer, sekunder, dan tersier.
a) Ritual Islam Primer adalah ritual yang wajib dilakukan umat islam, sholat wajib lima waktu.
b) Ritual Islam Sekunder adalah ibadah shoalat sunnah, contohnya bacaan dalam rukuk dan sujud, shalat berjamaah, tahajud dan dhuha.
c) Ritual Islam Tersier adalah ritual yang berupa anjuran dan tidak sampai derajat sunnah, contohnya makan dengan tangan kanan.
Dari sudut mukallaf, ritual Islam dibedakan menjai dua, yaitu :
a. Ritual yang diwajibkan pada setiap orang (fardlu’ain).
b. Ritual yang diwajibkan pada tiap individu tetapi pelaksanaannya diwakilkan oleh sebagian orang (fardlu kifayah).
Dari segi tujuan Ritual Islam di bedakan menjadi dua, yaitu :
a) Ritual yang bertujuan mendapatkan ridlo Allah dan kebahagiaan ukhrowi.
b) Ritual yang bertujuan mendapatkan balasan di dunia, seperti solat istisqo’.
Dengan meminjam pembagian ritual menurut Hormans, ritual Islam juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu primer dan sekunder. Misalnya kewajiban melakukan sholat Jum’at bagi muslim laki-laki, untuk menutup kemungkinan tidak terpenuhinya salah satu atau beberapa syarat shalat Jum’at, sebagian masyarakat Indonesia terdapat kebiasaan melakukan shalat I’adah. Maka shalat Jum’at berkedudukan sebagai ritual primer dan shalat I’adah sebagaai ritual sekunder.
C. Pengertian Institusi
Institusi mempunyai dua pengertian, pertama sistem norma yang mengandung arti pranata dan kedua bangunan.
Menurut Sumner, “an institution consist of a concept idea, notion, doctrin, interest and a structure” (suatu institusi terdiri atas konsep tentang cita-cita, minat, doktrin, kebutuhan dan struktur).
Sebagai sebuah norma, institusi itu bersifat mengikat. Dari daya yang mengikatnya, secara sosiologis norma-norma tersebut dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu :
a) Tingkatan cara (usage), menunjuk pada suatu bentuk perbuatan yang dilakukan berulang-ulang.
b) Kebiasaan (folkways), merupakan perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama. Daya ikat norma ini lebih kuat dari usage. Contohnya menberi hormat kepada orang yang lebih tua.
c) Norma tata kelakuan (mores), apabila suatu kebiasaan dianggap sebagai cara berperilaku bahkan dianggap dan diterima sebagai norma pengatur, maka kebiasaan meningkat menjadi tahapan mores yang merupakan alat pengawas bagi perilaku masyarakat yang daya ikatnya lebih kuat dari folkways dan usage.
d) Custom, yaitu norma tata kelakuan yang terus menerus dilakukan sehingga integrasinya menjadi sangat kuat dengan pola-pola perilaku masyarakat. Maka orang yang melanggarnya akan mendapat sangsi yang keras dari masyarakat.
D. Pengertian Institusi Islam
Sistem norma dalam agam Islam bersumber dari firman Allah S.W.T dan sunnah Nabi Muhammad S.A.W. yang merupakan pedoman bagi masyarakat muslim agar memperoleh kemaslahatan didunia dan akhirat.
Daya ikat norma dalam Islam tercermin dalam beberapa bentuk:
a) Mubah, tidak mempunyai daya ikat dan tidak mendapatkan sangsi bagi pelakunya.
b) Mandub, seseeorang yang mengerjakannya akan memperoleh pahala.
c) Wujub, adlah perilaku yang harus dilakukan sehingga akan mendapatkan pahala bagi pelakunya dan sangsi bagi pelanggarnya.
d) Makruh, adalah tingkat norma yang memberikan sangsi bagi pelanggarnya tetapi yang tidak melanggar tidak diberi pahala.
e) Haram, adalah norma yang memberikan sangsi yang berat kepada pelanggarnya.[3]
Institusi adalah sistem nilai dan norma. Adapun norma Islam terdapat dalam empat aspek, yaitu :
a) Norma akidah, tercermin dalam rukun iman.
b) Norma ibadah, tercermin dalam bersuci (thoharoh), sholat, zakat, puassa dan haji.
c) Norma muamalah, tercermin dalam hukum perdagangan, perserikatan, bank, asuransi, nikah, waris, perceraian, hukum pidana dan politik.
d) Norma akhlak, tercermin dalam akhlak terhadap Allah dan makhluk.
Norma-norma tersebut kemudian melahirkan kelompok-kelompok asosiasi tertentu yang merupakan wujud konkret dari norma. Hal itu dilakukan dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka agar bisa hidup tenteram dan bahagia dunia akhirat, karena institusi Islam adalah sistem norma yang berdasrkan ajaran Islam dan diadakan untuk kebutuhan umat Islam.
Contoh institusi Islam yang ada di Indonesia,
a) Institusi perkawinan, di asosiasikan melalui KUA dan peradilan agama.
b) Institusi pendidikan, diasosiasikan dalam bentuk pesantren dan madrasah.
c) Institusi ekonomi, diasosiasikan menjadi Bank Muamalah Indonesia dan BMT.
d) Insitusi zakat, di asosiasikan menjadi BAZIS.
e) Institusi dakwah, diasosiasikan menjadi LDK.
Semua itu bertujuan memenuhi segala kebutuhan masyarakat muslim baik fisik maupun non fisik. Selain itujuga terdapat institusi politik yang diasosiasikan menjadi parpol yang berasas Islam, seperti PPP, PBB dan PUI.
E. Fungsi dan Unsur Institusi dalam Islam
Secara umum, tujuan institusi itu adalah memenuhi segala kebutuhan poko manusia, seperti kebutuhan keluarga, hokum, ekonomi, politik, social, dan budaya.
Adapun fungsi institusi secara lebih rinci adalah sebagai berikut :
Pertama, memberikan pedoman kepada masyarakat dalam upaya melakukan pengendalian social berdasarkan system tertentu, yaitu system pengawasan tingkah laku.
Kedua, menjaga stabilitas dan kenyamanan masyarakat
Ketiga, memberikan pedoman kepada masyarakat tentang norma tingkah laku yang sharusnya dilakukan dalam memenuhi kebutuhan mereka.
Menurut mac Iver dan Charles H.Page, elemen institusi ada 3, yaitu :
a) Associon, merupakan wujud konkret dari institusi dan merupakan kelompok kemasyarakatan.contohnya institusi atau universitas merupakan institusi kemasyarakatan, sedangkan Institut Agama Islam Negara Sunan Gunung Djati, Institusi agama islam Negeri Syarif Hidayatullah, universitas airlangga adalah association.
b) Characteristic Institution adalah system nilai atau norma tertentu yang dipergunakan oleh suatu association. Ia dijadikan sebagai landasan dan tolak ukur berprilaku oleh masyarakat asosiasi yang bersngkutan. Tata prilaku dalam Characteristic Institution mempunyai daya ikat yang kuat dan sanksi yang jelas bagi setiap jenis pelanggaran.
c) Special interest adalah kebutuhan atau tujuan tertentu, baik kebutuhan yang bersifat pribadi maupun asosiasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian dalam makalah kami dapat kita petik sebuah kesimpulan pertama, Ritual Islam adalah Secara umum ritual dapat dibedakan menjadi dua : ritual yang mempunyai dalil yang tegas dan eksplesif dalam Al-Quran dan sunnah, dan ritual yang tidak memiliki dalil, baik dalam Al-Quran maupun dalam sunnah. Salah satu contoh ritual bentuk pertama adalah shalat sedangkan contoh ritual kedua adalah marhaban, peringatan hari (bulan) kelahiran Nabi Muhammad Saw (mauluadan), dan tahlil.
Kedua, Pengertian Institusi Islam adalah Sistem norma dalam agam Islam bersumber dari firman Allah S.W.T dan sunnah Nabi Muhammad S.A.W. yang merupakan pedoman bagi masyarakat muslim agar memperoleh kemaslahatan didunia dan akhirat.
Ketiga, Fungsi dan Unsur Institusi dalam Islam adalah Secara umum, tujuan institusi itu adalah memenuhi segala kebutuhan poko manusia, seperti kebutuhan keluarga, hokum, ekonomi, politik, social, dan budaya.
Adapun fungsi institusi secara lebih rinci adalah sebagai berikut :
1. Memberikan pedoman kepada masyarakat dalam upaya melakukan pengendalian social berdasarkan system tertentu, yaitu system pengawasan tingkah laku.
2. Menjaga stabilitas dan kenyamanan masyarakat
3. Memberikan pedoman kepada masyarakat tentang norma tingkah laku yang sharusnya dilakukan dalam memenuhi kebutuhan mereka.
B. Saran
Demikian pentingnya Ritual dan Institusi dalam Islam, maka ilmu ini harus dipahami serta diterapkan dalam dunia pendidikan dan pengajaran.
Oleh karena itu, prinsip keikhlasan dan keteladan dapat diterapkan agar pendidik dapat lebih mengetahui Kompetensi Profesionalnya yaitu menguasi Mata Pelajaran yang diambilnya yaitu Pendidikan Agama Islam, yang mencakup Ritual dan Institusi dalam Islam. Sikap yang ikhlas bukan berarti tidak membutuhkan materi, tetapi materi bukanlah tujuan. Maka ikhlas dalam mencintai peserta didiknya karna Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
Stain, Samarinda. Ritual dan Isntitusi Islam. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2015. http://ki-stainsamarinda.blogspot.co.id/2012/09/ritual-dan-institusi-islam.html.
Syahrudin, Alu. Makalah Ritual dan Isntitusi dalam Islam. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2015. http://alu-syahrudin.blogspot.co.id/2012/05/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html .
Muhifud. Ritual dan Isntitusi Islam. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2015. http://prolink2all.blogspot.co.id/2011/07/ritual-dan-institusi-islam.html .
[1]Stain Samarinda, Ritual dan Isntitusi Islam, 28 Oktober 2015, diakses pukul 10.15 WIB, http://ki-stainsamarinda.blogspot.co.id/2012/09/ritual-dan-institusi-islam.html.
[2]Alu Syahrudin, Makalah Ritual dan Isntitusi dalam Islam, 28 Oktober 2015, diakses pukul 10.15 WIB, http://alu-syahrudin.blogspot.co.id/2012/05/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
[3]Muhifud, Ritual dan Isntitusi Islam, 28 Oktober 2015, diakses pukul 10.15 WIB, http://prolink2all.blogspot.co.id/2011/07/ritual-dan-institusi-islam.html
0 Response to "MAKALAH - RITUAL DAN INSTITUSI DALAM ISLAM | Manajemen Pendidikan"
Posting Komentar