CERPEN - Tikus Putih Balik Selambu



Seruan-seruan lantang menderu mendekat menyambut kedatangan kami. Tulang punggung kami memikul beban berharga. Kata mereka kami adalah harapan bangsa. Pada masa putih abu-abu ini, aku menangkap sinyal kuat, bahwa kami mampu berbuat sesuatu. Hari ini terbukti, dibalik kegalauan sebagian remaja, ada ribuan mimpi yang harus kami wujudkan. Kami sadar, generasi kami adalah awal kebaikan. Kebaikan ini kami awali dengan berkarya. Kami bertekad bahwa kreatifitas tidak boleh mati hari ini. Seperti halnya siang ini, terlihat pemuda-pemudi berada dalam hiruk pikuknya suasana pentas seni di sekolahnya.
Siswa-siswi SMA Bakti Negara sedang melaksanakan pentas seni di halaman sekolah. Tampaklah Lyyn, Cindy, Ellena, Sisca, Alice, dan Nesya menyaksikan pertunjukan pentas seni tersebut. Sesaat terdapat keributan kecil di antara mereka mengenai pementasan itu. Sehingga menimbulkan taruhan di antara kelompok Ellena, Lyyn, dan Sisca dengan kelompok Alice dan Nesya, sedangkan Cindy tidak ikut-ikut dengan apa yang mereka taruhkan. Taruhan yang dijanjikan yaitu, nilai presentasi perpajakkan tertinggi akan dituruti semua keinginanannya dan siapa yang mendapatkan nilai terendah maka akan menjadi orang yang akan menuruti perintah seorang yang menang.
"Oiya Ellena, gimana kalo sepulang sekolah nanti kamu main ke rumahku. Tolong, aku ajarin tentang perpajakan, ya? Soalnya aku masih belum mengerti. Paling tidak, aku tidak ingin kalah taruhan dengan Nesya dan Alice." Kata Lynn dengan nada memohon.
"Aku juga, Len.." Kata Sisca beserta Cindy secara serempak dan bersemangat.!!!!!!!!!!
Setelah pulang sekolah Ellena, Cindy dan Sisca bermain kerumah Lyyn untuk belajar bersama. Ketika Ellena mulai mengajari mereka, tiba-tiba tablet Microsoft Surface Pro milik Ellena ketumpahan air minum Lyyn, dan dengan santainya Ellena hanya berkata,
"Tenang saja. Tidak masalah." Walaupun teman-temannya menyayangkan hal itu tetapi Ellena bersikap santai dan mencoba menenangkan mereka. Sebelum pulang dari rumah Lyyn, Ellena diberi arloji sakti oleh Lyyn untuk menggantikan tablet Ellena yang ketumpahan air minum Lyyn, tadi.
"Ini untukmu, untuk mengganti tabletmu. Walau tidak seberapa, tetapi itu mungkin berguna untukmu. Bukalah arloji ini, kemudian ucapkanlah kata-kata yang indah dan keinginanmu akan terwujud." Kata Lynn dengan muka setengah ketakutan.
DAPATKAN KISAH LENGKAP + CERPEN LAINNYA PADA EBOOK

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "CERPEN - Tikus Putih Balik Selambu"

Posting Komentar