MAKALAH - PENGEMBANGAN GURU DAN KARYAWAN | MANAJEMEN PENDIDIKAN
MAKALAH
PENGEMBANGAN GURU DAN KARYAWAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Sumberdaya Manusia Pendidikan
Dosen Pengampu : Bapak Tasripin M. Pd.I
Disusun Oleh :
1. Tia Pratiwi
2. Taufiq Hidayat
1. Tia Pratiwi
2. Taufiq Hidayat
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM GROBOGAN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul “Pengembangan Guru dan Karyawan”
Makalah ini mencakup informasi yang berhubungan dengan pengertian, konsep, metode dan langkah praktis untuk menjadi mengembangkan guru dan karyawan. Kami harap makalah ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat kepada pembaca.Agar kami sebagai mahasiswa/mahasiswi yang juga tengah mempelajari mata kuliah ini tidak hanya dapat menjadi guru yang profesional, akan tetapi juga dapat menciptakan guru yang profesional dari pengaturan-pengaturan yang telah direncanakan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah S.W.T senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Purwodadi, 13 April 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul....................................................................................................... i
Kata Pengantar...................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................... 2
Bab II Pembahasan
A. Pengembangan Profesi Guru
1. Pengertian Pengembangan Guru........................................................ 3
2. Tujuan Pengembangan Guru.............................................................. 4
3. Metode Pengembangan Guru............................................................. 5
4. Teknik Pengembangan Guru.............................................................. 7
5. Mengembangkan Jenis Program......................................................... 8
B. Pengembangan Karir Guru
1. Pengertian Pengembangan Karir Guru............................................... 11
2. Konsep Karir Guru............................................................................. 12
Bab III Penutup
A. Kesimpulan................................................................................................ 15
B. Saran.......................................................................................................... 15
Daftar Pustaka....................................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini telah maraknya perencanaan untuk mengembangkan guru baik secara profesi maupun karir. Melihat kembali peran guru yaitu The Managemen Role dan The Instructional Role, yang terdiri dari mendidik, mengajar, memfasilitasi, membimbing, melayani, merancang, mengelola, menginovasi, dan menilai.
Sehingga kami dapat menarik pembahasan secara sistemasis tentang Pengembangan Profesi Guru dan Pengembangan Karier Guru. Yang akan kami sajikan dengan gamblang dan gaya bahasa yang mudah dipahami bagi mahasiswa.
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang telah kami rumuskan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
A. Pengembangan Profesi Guru
1. Apa yang dimaksud dengan pengembangan guru?
2. Apa tujuan pengembangan guru?
3. Bagaimana metode pengembangan guru?
4. Apa saja teknik pengembangan guru?
5. Bagaimana pengembangan program guru?
B. Pengembangan Karier Guru
1. Apa yang di maksud dengan pengembangan karier guru?
2. Bagaimana konsep karier guru?
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui Pengembangan Profesi Guru dan Pengembangan Karier Guru. Sehingga baik kami maupun pembaca tidak hanya mengetahui secara teori namun dapat mempraktekkannya di kehidupan sesungguhnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGEMBANGAN PROFESI GURU
1. Pengertian Pengembangan Guru
Pengembangan profesi adalah kegiatan guru dalam rangka pengamalan ilmu dan pengetahuan, teknologi dan ketrampilan untuk meningkatkan mutu, baik bagi proses belajar mengajar dan profesionalisme tenaga kependidikan lainnya. Macam kegiatan guru yang termasuk kegiatan pengembangan profesi adalah: (1) mengadakan penelitian dibidang pendidikan, (2) Menemukan teknologi tepat guna dibidang pendidikan, (3) Membuat alat pelajaran/peraga atau bimbingan, (4) Menciptakan karya tulis, (5) Mengikuti pengembangan kurikulum.
Pengembangan profesi seperti yang dimaksud dalam petunjuk teknis jabatan fungsional guru dan angka kreditnya, “adalah kegiatan guru dalam rangka pengamalan ilmu dan pengetahuan, teknologi dan ketrampilan untuk peningkatan mutu baik bagi proses belajar mengajar dan profesionalisme tenaga kependidikan lainnya maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi pendidikan” . Unsur Pengembangan profesi sifatnya wajib bagi guru yang telah menduduki pangkat/jabatan guru Pembina, hal ini dikarenakan pangkat jabatan guru Pembina diharapkan tumbuh daya analisis, kritis serta mampu memecahkan masalah dalam lingkup tugasnya.
Ada tiga pilar pokok yang ditunjukkan untuk suatu profesi, yaitu pengetahuan, keahlian, dan persiapan akademik. Pengetahuan adalah segala fenomena yang diketahui yang disistematisasikan sehingga memiliki daya prediksi, daya kontrol, dan daya aplikasi tertentu. Pada tingkat yang lebih tinggi, pengetahuan bermakna kapasitas kognitif yang dimiliki oleh seseorang melalui proses belajar. Keahlian bermakna penguasaan substansi keilmuwan yang dapat dijadikan acuan dalam bertindak. Keahlian juga bermakna kepakaran dalam cabang ilmu tertentu untuk dibedakan dengan kepakaran lainnya. Persiapan akademik mengandung makna bahwa untuk mencapai derajat profesional atau memasuki jenis profesi tertentu diperlukan persyaratan pendidikan khusus, berupa pendidikan prajabatan yang dilaksanakan pada lembaga pendidikan formal, khususnya jenjang perguruan tinggi.[1]
2. Tujuan Pengembangan Guru
Tujuan kegiatan pengembangan profesi guru adalah untuk meningkatkan mutu guru agar guru lebih profesional dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi, kegiatan tersebut bertujuan untuk memperbanyak guru yang profesional, bukan untuk mempercepat atau memperlambat kenaikan pangkat/golongan. Selanjutnya sebagai penghargaan kepada guru yang mampu meningkatkan mutu profesionalnya, diberikan penghargaan, di antaranya dengan kenaikan pangkat/golongannya. Dalam kaitannya dengan program bimbingan penulisan karya ilmiah, maka penulisan karya tulis ilmiah sendiri yang merupakan salah satu kegiatan pengembangan profesi guru, bukanlah sebagai tujuan akhir tetapi sebenarnya merupakan wahana untuk melaporkan kegiatan yang telah dilakukan guru untuk meningkatkan mutu pendidikan, khususnya pembelajaran di sekolah.[2]
3. Metode Pengembangan Guru
Dari segenap permasalahan dalam bidang profesi guru, maka dapat ditarik beberapa metode yang telah kami salin, yaitu:
a.Program pre-service education
Program ini merupakan upaya pemerintah untuk perbaikan mutu guru. Oleh karena itu sejak Pelita III, dimulai tahun 1979/1980 diadakan pembaharuan pendidikan guru, sehingga ditetapkan suatu pola pembaharuan sistem pendidikan tenaga kependidikan. Pembaharuan itu menetapkan satu pola pengembangan pada IKIP atau FKIP/FIP yang disebut Lembaga Pengadaan Tenaga Kependidikan (LPTK).
Lembaga Pengadaan Tenaga Kependidikan mempunyai empat macam program pendidikan guru, yaitu:
1)Program gelar yang melalui jenjang Sarjana (SI) dengan lama studi 4 - 7 tahun.
2)Program Pascasarjana dengan lama studi 6 - 9 tahun (S2).
3)Program Doktor dengan lama studi 8 - 11 tahun (S3)
4)Program non-Gelar (program diploma) dengan rincian sebagai berikut:
(1)Program Diploma (D1) dengan lama studi 1 - 2 tahun.
(2)Program Diploma (D-2) dengan lama studi 2 - 3 tahun.
(3)Program Diploma (D-3) dengan lama studi 3 - 5 tahun.
b.Program In- service Education
Bagi mereka yang sudah memiliki jabatan guru dapat berusaha meningkatkan profesinya melalui pendidikan lanjutan. Guru yang berijasah diploma dapat melanjutkan ke S-1, dari S1 dapat melanjutkan ke S-2 dan dari S-2 ke S-3. sudah tentu untuk itu harus melalui seleksi dan melalui kriteria penerimaan yang ditentukan oleh LPTK yang bersangkutan. Dikatakan in-service education bila mereka sudah menjabat dan kemudian mengikuti kuliah lagi. Dari sisi ini LPTK mempunyai fungsi in- service.
c.Program In-service Training
Pada umumnya yang paling banyak dilakukan ialah melalui penataran. Ada tiga macam penataran:
1.Penataran penyegaran, yaitu usaha peningkatan kemampuan guru agar sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memantapkan kemampuan tenaga kependidikan tersebut agar dapat melakukan tugas sehari-harinya dengan lebih baik. Sifat penataran ialah memberi kesegaran sesuai dengan perubahan yang terjadi.
2.Penataran peningkatan kualifikasi, yaitu usaha peningkatan kemampuan guru sehingga mereka memperoleh kualifikasi formal tertentu sesuai dengan standart yang ditentukan.
3.Penataran penjenjangan adalah suatu usaha meningkatkan kemampuan guru sehingga dipenuhi persyaratan suatu pangkat atau jabatan tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.[3]
4. Teknik Pengembangan Guru
Tentang macam-macam teknik pengembangan profesi guru menurut Neagley Dean Evans (dalam Piet A. Sahertian, 1994: 82) membedakan dua macam teknik, yaitu:
1. Teknik yang bersifat individual
2. Teknik yang bersifat kelompok
Teknik pengembangan tersebut diarahkan pada jenis-jenis kegiatan sebagai berikut:
a.Melaksanakan kegiatan karya tulis ilmiah bidang pendidikan
b.Menemukan teknologi tepat guna
c.Membuat alat peraga pembelajaran
d.Menciptakan karya seni
e.Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum
Pengembangan profesi guru mencakup tiga aspek mendasar yangsaling mempengaruhi dan kait-mengkait, yaitu: (1) kualifikasi akademik, (2) kompetensi, dan (3) sistem remunerasi yang mencakup pemberian penghargaan, peningkatan kesejahteraan dan perlindungan profesi. Kualifikasi akademik guru pada satuan pendidikan jalur formal minimum adalah diploma empat (D IV) atau sarjana (S1) (Mulyadi, 2007: 3). Sedangkan kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak (Dit Tendik, 2003 dalam Mulyadi, 2007: 5). Kualifikasi, kompetensi, dan remunerasi merupakan aspek-aspek determinan dalam pembentukan profesionalisme guru. Jika salah satu bahkan aspek di antaranya tidak terpenuhi diyakini kurang mendukung peningkatan-peningkatan kinerja sebagai seorang yang kompeten, terstandar dan professional. Peningkatan kinerja dapat terjadi apabila kualifikasi dan kompetensi dalam jabatan/pekerjaannya diberikan remunerasi yang proporsional (Mulyadi, 2007: 6)[4]
5. Mengembangkan Jenis Program
Pengembangan karir harus dimulai dari dalam diri karyawan itu sendiri. Institusi atau organisasi tempat kerja hanya berkewajiban untuk memfasilitasi pengembangan karir bagi setiap karyawannya. Oleh sebab itu setiap karyawan harus merencanakan sendiri pengembangan karir masing-masing. Langkah-langkah merencanakan pengembangan karir antara lain:
a. Mawas diri
b. Menetapkan tujuan
c. Menyiapkan upaya mencapai tujuan
d. Melaksanakan pengembangan karir
Berikut ini adalah upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh guru/konselor untuk dapat meningkatkan kompetensinya agar karir yang ia geluti dapat berkembang maksimal, yaitu:
a. Pendidikan dan pelatihan
1) In house training (IHT).
Pelatihan IHT adalah pelatihan yang dilaksanakan secara internal dikelompok kerja guru, sekolah, atau tempat lain yang ditetapkan untuk menyelenggarakan pelatihan. Pelatihan ini misalnya: diklat. Diklat merupakan salah satu bentuk kegiatan dari program pengembangan sumber daya manusia.[12]Strategi pembinaan melalui IHT dilakukan berdasarkan pemikiran bahwa sebagian kemampuan dalam meningkatkan kompetensi dan karir guru tidak harus secara eksternal, tetapi dapat dilaksanakan oleh guru yang memiliki kompetensi yang belum dimiliki guru lain.
2) Program magang
Program magang dipilih dengan alasan bahwa keterampilan tertentu yang memerlukan pengalaman nyata.
3) Kemitraan sekolah
Dapat dilaksanakan antara sekolah yang baik dengan yang kurang baik. Pembinaan lewat mitra dengan alasan bahwa beberapa keunikan atau kelebihan yang dimiliki mitra, misalnya manajemen sekolah atau kelas.
4) Belajar jarak jauh
Dapat dilakukan tanpa menghadirkan instruktur. Pembinaan ini dilakukan dengan alasan bahwa tidak semua guru terutama di daerah terpencil dapat mengikiti pelatihan di tempat-tempat pembinaan yang ditunjuk seperti ibu kota kabupaten atau provinsi.
5) Pelatihan berjenjang dan khusus
Pelatihan khusus disediakan berdasarkan kebutuhan khusus atau disebabkan adanya perkembangan baru dalam keilmuan tertentu.
6) Kursus singkat diperguruan tinggi atau lembaga pendidikan lainnya
Dimaksudkan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan guru dalam beberapa kemampuan seperti kemampuan melakukan penelitian tindakan kelas, menyusun karya ilmiah, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran.
Dimaksudkan untuk melatih dan meningkatkan kemampuan guru dalam beberapa kemampuan seperti kemampuan melakukan penelitian tindakan kelas, menyusun karya ilmiah, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran.
7) Pembinaan internal oleh sekolah
Pembinaan ini dilaksanakan oleh kepala sekolah dan guru-guru yang memiliki kewenangan membina, melalui rapat dinas, rotasi tugas mengajar, pemberian tugas-tugas internal tambahan, dan diskusi dengan rekan sejawat.
8) Pendidikan lanjut
Pengikutsertaan guru dalam pendidikan lanjut ini dapat dilaksanakan dengan memberikan tugas belajar baik dalam maupun luar negeri bagi guru yang berprestasi. Pelaksanaan pendidikan lanjut ini akan menghasilkan guru-guru pembina yang dapat membantu guru-guru lain dalam upaya pengembangan profesi.
b. Non Pendidikan dan pelatihan
1) Diskusi masalah pendidikan
Melalui diskusi ini diharapkan para guru dapat memecahkan masalah yang dihadapi berkaitan dengan pembelajaran di sekolah ataupun masalah peningkatan kompetensi dan pengembangan karirnya.
2) Seminar
Kegiatan ini memberi peluang kepada para guru untuk berinteraksi secara ilmiah dengan kolega seprofesinyaberkaitan dengan hal-hal terkini dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan.
3) Workshop
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menghasilkan produk bermanfaat bagi pembelajaran, peningkatan kompetensi, maupun pengembangan karirnya.
4) Penelitian
Dapat dilakukan dengan penelitian tindakan kelas, penelitian eksperimen, atau jenis penelitian lainnya.
5) Penulisan bahan ajar/buku
Bahan ajar ditulis dalam bentuk diktat, buku pelajaran, ataupun buku dalam bidang pendidikan.
6) Pembuatan media pembelajaran
Media pembelajaran yang dibuat guru dapat berbentuk alat peraga, alat praktikum sederhana, maupun bahan ajar elektronik atau animasi pembelajaran.
7) Pembuatan karya teknologi/karya seni
Karya teknologi/seni yang dibuat guru berupa karya yang bermanfaat untuk masyarakat atau kegiatan pendidikan serta karya seni yang memiliki nilai estetika yang diakui oleh masyarakat.[5]
B. PENGEMBANGAN KARIR GURU
1. Pengertian Pengembangan Karir Guru
Pengembangan karier guru adalah sebagai pengalihan tugas-tugas guru yang tadinya sebagai pengajar berubah menjadi administrator (tenaga adminstrasi). Tentu saja hal tersebut berseberangan dengan tujuan semula. Oleh karena itu menurut tulisan tersebut pengembangan karier bagi guru diartikan dengan tambahan kewenangan bagi guru selain tugas pokoknya sebagai pengajar (pendidik). Jadi walaupun seorang guru mempunyai/naik jabatan menduduki jabatan struktural tertentu akan tetapi tugas pokoknya sebagai pengajar/pendidik tetap menjadi tanggung jawabnya. Dengan kata lain seorang guru tidak serta merta menjadi birokrat dan meninggalkan profesi mengajar ketika ia naik jabatan.[6]
2. Konsep Karir Guru
Tahapan dan langkah pengembangan karir guru untuk mengonsep tujuan pemngembangan karier guru dapat tercapai. Terdapat lima tahapan pengembangan karir, yaitu:
a. Growth/Pertumbuhan (lahir – usia 14 atau 14 tahun)
Tahapan Growth ini merupakan tahap perkembangan kapasitas, sikap, minat, dan kebutuhan yang diasosiasikan dengan konsep diri. Guru mengembangkan konsep dirinya dengan cara mengidentifikasikan diri serta berinteraksi dengan keluarga, teman, dan sesama guru.
b. Exploratory/Penjelajahan (usia 15-24)
Tahap Exploratory merupakan fase tentatif yang didalamnya pilihan dipersempit tapi tidak final. Pengembangan karir pada tahapan ini diarahkan pada pengerucutan pilihan karir yang paling memungkinkan bagi seseorang. Minat, bakat, dan latar belakang pendidikan menjadi bahan pertimbangan dalam pengerucutan pilihan karir seseorang. Guru serius menjelajahi berbagai alternatif kedudukan serta berusaha mencocokan berbagai alternatif tersebut dengan minat dan kemampuannya.
c. Establishment/Pembentukan(usia 25-44)
Tahap Establishment merupakan tahap coba-coba dan stabilisasi melalui pengalaman kerja. Guru mengharapkan satu kedudukan yang layak diperolehnya dan kepala sekolahmelibatkan diri di dalam kegiatan-kegiatan tersebut serta membantunya untuk memperoleh satu kedudukan yang tetap.
d. Maintenance/Pemeliharaan(usia 45-54)
Tahap Maintenance merupakan proses penyesuaian yang terus menerus untuk meningkatkan posisi dan situasi kerja.[8] Guru mengamankan tempatnya di dalam dunia kerja. Kepala sekolah akan berusaha untuk memelihara tempat tersebut. Pengembangan karir diarahkan pada bagaimana melakukan proses penyesuaian baik keyakinan, pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk dapat meningkatkan posisinya ke arah yang lebih baik lagi dan menciptakan situasi kerja yang membuatnya lebih nyaman bekerja. Pada tahap ini umumnya seseorang sudah tidak memikirkan pindah kerjaan lagi dan berkonsentrasi pada pekerjaan atau karirnya demi keluarga dan anak-anaknya.
e. Decline/kemerosotan (usia 55+)
Tahap Decline merupakan tahap pertimbangan prapensiun, keluar kerja, dan pensiun.Guru mengalami pengurangan tingkat kekuasaan dan tanggung jawab serta belajar untuk menerima dan mengembangkan peran baru sebagai mentor dan mempercayakan tugas-tugas sebelumnya kepada guru yang lebih muda.[7]
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah kami sajikan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Pengembangan Guru dilihat dari sisi profesi adalah adalah kegiatan guru dalam rangka pengamalan ilmu dan pengetahuan, teknologi dan ketrampilan untuk peningkatan mutu baik bagi proses belajar mengajar dan profesionalisme tenaga kependidikan lainnya maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi pendidikan.
Sedangkan Pengembangan Guru dilihat dari sisi karier adalah sebagai pengalihan tugas-tugas guru yang tadinya sebagai pengajar berubah menjadi administrator (tenaga adminstrasi). Tentu saja hal tersebut berseberangan dengan tujuan semula.
B. SARAN
Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa, dan bagi seorang guru itu sendiri pepatah itu merupakan tanggung jawab yang besar untuk dipikul. Sehingga, ada baiknya bagi guru untuk terus meningkatkan dan mengembangkan karier maupun profesionalitasnya demi tercapainya pendidikan nasional yang maju dengan menumbuhkan cikal bakal penerus bangsa yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Dikutip dari: Danim, Sudarwan. “Makalah Pengembangan Profesi Guru”. Pukul 17:05 WIB. 10 April 2016. http://kopite-geografi.blogspot.co.id/2013/05/bab-i-pendahuluan-a.html
Dikutip dari: Endang. “Pengembangan Profesi Guru”. Pukul 17:05 WIB. 10 April 2016. https://endang965.wordpress.com/2007/08/05/kegiatan-pengembangan-profesi-guru/
Dikutip dari: Prayitno, Drs. M.Pd. “Pengembangan Profesi Guru”. Pukul 17:05 WIB, 11 April 2016. http://prayitno-ut.blogspot.co.id/2012/09/pengembangan-profesi-guru.html
Dikutip dari: Septi , Wijayanti Wulan. “Pengembangan Karir Guru”. Pukul 17:05 WIB. 11 April 2016. http://wijayantiwulansepti.blogspot.co.id/2013/11/pengembangan-karir-guru.html
Dikutip dari: Sudarwanto. “Pengebangan Karier Guru”. Pukul 17:05. 11 April 2016. https://mazdarwan66.wordpress.com/artikel-pendidikan/artikel-pendidikan/
[1] Dikutip dari, Sudarwan Danim, “Makalah Pengembangan Profesi Guru”, pukul 17:05 WIB, 10 April 2016, http://kopite-geografi.blogspot.co.id/2013/05/bab-i-pendahuluan-a.html
[2] Dikutip dari, Endang, “Pengembangan Profesi Guru”, pukul 17:05 WIB, 10 April 2016, https://endang965.wordpress.com/2007/08/05/kegiatan-pengembangan-profesi-guru/
[3] Dikutip dari, Drs. Prayitno M.Pd, “Pengembangan Profesi Guru”, pukul 17:05 WIB, 11 April 2016, http://prayitno-ut.blogspot.co.id/2012/09/pengembangan-profesi-guru.html
[4] Dikutip dari, Drs. Prayitno M.Pd, “Pengembangan Profesi Guru”, pukul 17:05 WIB, 11 April 2016, http://prayitno-ut.blogspot.co.id/2012/09/pengembangan-profesi-guru.html
[5] Dikutip dari, Wijayanti Wulan Septi, “Pengembangan Karir Guru”, pukul 17:05 WIB, 11 April 2016, http://wijayantiwulansepti.blogspot.co.id/2013/11/pengembangan-karir-guru.html
[6] Dikutip dari, Sudarwanto, “Pengebangan Karier Guru”, pukul 17:05, 11 April 2016, https://mazdarwan66.wordpress.com/artikel-pendidikan/artikel-pendidikan/
[7] Dikutip dari, Wijayanti Wulan Septi, “Pengembangan Karir Guru”, pukul 17:05 WIB, 11 April 2016, http://wijayantiwulansepti.blogspot.co.id/2013/11/pengembangan-karir-guru.html
0 Response to "MAKALAH - PENGEMBANGAN GURU DAN KARYAWAN | MANAJEMEN PENDIDIKAN"
Posting Komentar