LARANGAN BAYI BARU LAHIR UNTUK MINUM AIR PUTIH DAN SUSU FORMULA? BOHONG?





Banyak desas desus di masyarakat yang seringkali menodai nama PERAWAT dirumah sakit. Hampir saja saya juga sempat terseret dengan kabar burung yang tipis untuk dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Untuk para reader yang membina bahtera yang telah ditemani oleh hadirnya sang buah hati, pastilah tak asing dengan istilah “Setelah melahirkan, bayi yang masih marum tak diizinkan untuk diberi asupan air putih maupun air susu formula. Jadi harus kucing-kucingan dengan sang perawat agar ang bayi tak kehausan.”

Ada juga kisah nyata yang membuat nama perawat tak baik di mata masyarakat. Suatu saat saya mendapat kabar bahwa bayi tetangga saya meninggal dunia setelah dibaawa pulang dari rumah sakit. Oleh keterangan sang bunda, seluruh tubuh jasad bayinya berwarna kekuningan. Dari pengakuan sang bunda, anaknya memang sudah tidak diberi asupan apapun selama tiga hari, karena larangan dari perawat. Pernyataan itu memperkuat untuk memojokkan profesi keperawatan. Sang bunda memang boleh terpukul, karena telah dua kali gagal atas operasi kelahian pertama dan keduanya akibat kista yang mendiami rahimnya. Kini yang ketiga telah berhasil, namun dengan jangka waktu yang begitu singkat si bayi meninggalkan ibunya.

Dari semua pernyataan yang memojokkan profesi perawat, kini saya hadir untuk menjelaskan artikel untuk membantah itu semua, meski saya sempat berada sisi yang sama seperti masyarakat umum yang menyudutkan profesi perawat.

Saya berani menyanggah itu semua, atas dasar narasumber yang terpecaya dan akurat. Yang takn lain adalah seorang perawat itu sendiri. Kebetulan, saat matahari masih terlihat di ufuk timur, aku telah didatangi seorang konsumen yang berprofesikan sebagai perawat salah satu RSU di daerahku. Dalam pekerjaanku, aku dituntut untuk dapat akrab dengan pelanggan, sehingga pelanggan dapat menceritakan latar belakang keluarganya dengan terbukan dan tidak malu-malu atau ditutup-tutupi kepadaku, sehingga saya dapat data yang akurat, lengkap, tanpa adanya pemalsuan atau mengada-adakan isi/pernyataan dalam dokumen.

Hanyutnya pembicaraan saya dengan konsumen perawat itu, tak sadar telah membawa jalur pembicaraan kearah topik yang telah saya ceritakan dalam paragraf sebelumnya. Sebenarnya banyi itu memang tidak boleh diberikan asupan apapun, baik susu formula, bahkan air putihpun juga tidak boleh. Yang hanya boleh diberikan kepada sang bayi hanyalah air susu ibu. PENGECUALIAN, bagi bunda yang melahirkan dengan operasi, memang DILARANG menyusui terlebih dahulu, karena segala bius yang tercampur dalam air susu sang ibu dapat diasup oleh buah hati. Alangkah baiknya jika memang takut sang bayi kekurangan cairan, pihak orang tua dapat mencarikan donor asi untuk sang bayi tercinta. Karena susu formula dan air putih tidak baik bagi lambung sang bayi. Memang benar bayi bisa bertahan max 3 hari tanpa diberi asupan, namun sedia payung sebelum hujan saja, bagi para bunda yang melahirkan secara operasi untuk mempersiapkan sang pendonor asi yang lapang dada menyumbangkan asinya.

Mungkin itu yang dapat saya sampaikan agar masyarakat tidak berfikiran buruk dengan profesi perawat. Maju terus petugas kesehatan Indononesia, agar Indonesia dapat meningkatkan kesejahteraan umur perkapita disetiap tahunnya. Mohon maaf jika tulisan saya dapat menyinggung setiap pihak, atau kurang dari segala ilmu yang ada, karena keterbatasan ilmu yang saya miliki. Semoga tulisan saya bermanfaat.



Terimakasih.



Tia Pratiwi

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "LARANGAN BAYI BARU LAHIR UNTUK MINUM AIR PUTIH DAN SUSU FORMULA? BOHONG?"

Posting Komentar