CERPEN SERIES - Stagger (Part 3 - Kartu Kredit Berjangka)



Nyanyian burung yang mengiringi langkah kaki gadis bak keturunan chinnesse-arabic ke kampus barunya. Semenjak Fika lulus Sekolah Menengah Atas, gadis itu melanjutkan ke Universitas jurusan Pendidikan Seni Budaya sedangkan Farel kini telah menginjak kelas sebelas pada sekolah yang dulu pernah menjadi sekolah kakaknya.
"Fika, lupakan aku. Aku memang tidak cocok denganmu. Kita sering bertengkar. Jadi, lebih baik jangan bersikap baik padaku." Kata-kata bayangan Yogi lirih mengaluni nyanyian burung-burung pagi itu.
"Hhhhh..." Fika menghela nafas untuk menepisnya. "Mungkin kamu di Singapur sudah memiliki banyak teman perempuan baru, Gi. Dan pasti kamu sudah melupakanku." Lanjut Fika berbicara sendiri.
"Fika, tungguin aku!!" Teriak teman baru Fika.
"Buruan..." Sahut Fika yang masih berjalan dengan cuwek.
"Gila!! Seorang Nana kamu suruh lari-larian. Ih, ogah.... Tungguin laah..." Celoteh teman Fika membutut sembari berlari kecil dengan tidak iklhas.
Bell pergantian jam ke-4 berbunyi dengan nyaring, Fika memasuki mata kuliah yang diambilnya pada jam ini. Nana yang memang tidak satu jurusan dengan Fika, terpaksa terpisah dengannya. Fika mengalunkah kaki untuk menuju bangku depan sendiri dekat pintu. Fika melihat sekeliling. "Suasana yang buruk! Seandainya jika mereka adalah teman-temanku sewaktu SMA dulu." Kata Fika kemudian terdiam sesaat. "Seandainya kamu disisiku." Geming Fika menerawang, kemudian terduduk dengan seribu pemikiran yang membingungkan hatinya.

DAPATKAN KISAH LENGKAP + CERPEN LAINNYA PADA EBOOK

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "CERPEN SERIES - Stagger (Part 3 - Kartu Kredit Berjangka)"

Posting Komentar